Pameran Seni Rupa yang diadakan di Gallery Riden Baruadi dalam tajuk Ditimoli 2 (sang pemula) merupakan banyak dari rangkaian kegiatan-kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh seniman Gorontalo dalam mendorong kemajuan daerah dan generasi muda lewat kesenian dan kebudayaan.
Pembukaan pameran pada Jum’at malam (24/10/2025), dibuka oleh Dr. Salahudin Pakaya, dalam sambutannya “Kejutan tersendiri bagi saya saat komunitas seniman Gorontalo tetap selalu memelihara kreativitas tanpa bergantung pada Government Support didalam gempuran era sekarang ini.” Disela gelaran pameran, saya terinspirasi beberapa lukisan yang mengandung banyak pesan nilai dalam karyanya, seperti pesan menjaga lingkungan dan pesan kesederhanaan sebagai nilai original ke-Indonesian yang telah lama digilas oleh tampilan-tampilan kemewahan, ungkap Salahudin kepada HarianTimur saat di temui dilokasi pameran.
29 September tahun 2022 merupakan tajuk pertama Ditimoli digelar yang mempersembahkan 24 Karya serta diikuti oleh perupa muda Gorontalo, maka Ditimoli #2 mempersembahkan 27 karya yang telah diseleksi dari penilaian ukuran, teknik, dan estetiknya, ujar Awaludin dalam sambutannya mewakili perupa Gorontalo.
Awaludin menganggap Seni itu Kegembiraan, Seni itu Kebahagian. Maka semangat perupa tidak bisa hanya tergantung kepada pemerintah dalam menggelar setiap kegiatan untuk mengekspresikan nilai seni dan kebudayaan.
Hartdisk dan Tupalo sebagai komunitas yang selalu konsisten mengambil peran dalam memperkuat jaringan seniman, menciptakan apresiasi Masyarakat terhadap seni dan budaya lokal, serta memotivasi generasi muda untuk mengikuti jejak seniman seniman yang sebelumnya.
Maka, “Gallery Riden Baruadi sebagai lokasi kegiatan Ditimoli 2 menjadi tempat terbuka untuk literasi dalam berdiskusi, berkesenian, dan menggelar pagelaran budaya, sebagaimana amanat dari alm. Riden Baruadi”, Ujar Moh Djufry Hard dalam sambutanya sebagai Direktur Gallery Riden Baruadi.
Sumber: Redaksi Harian Timur
Kembali ke Berita